Jangan Banyak Merenung Gila
Oleh : Hery Amariansyah (Shie)
Melangkahlah gelap usai kau injak sore.
Melangkahlah pagi usai kau injak subuh.
Kau anggap aku berkhayal tentang semua alam nyata.
Kau anggap aku bermimpi tentang semua perubahan.
Sudah tertutup benar semua panca indera.
Sudah terlepas benar semua rasa perasa.
Sengaja membatasi diri untuk tidak lari kesana kemari.
Sengaja membatasi hati untuk sebuah jati diri.
Hanya saja semuanya telah berbaik hati untuk pergi.
Hanya saja semua berprasangka setelah kepergian diri.
Terancam dusta.
Terancam perkara.
Aku tunduk kepada sang Esa.
Aku takhluk kepada sang Agung.
Kata semoga selalu terlontar.
Kata harap selalu mengitarinya.
Bangkalan, 06 Juni 2016
Melangkahlah gelap usai kau injak sore.
Melangkahlah pagi usai kau injak subuh.
Kau anggap aku berkhayal tentang semua alam nyata.
Kau anggap aku bermimpi tentang semua perubahan.
Sudah tertutup benar semua panca indera.
Sudah terlepas benar semua rasa perasa.
Sengaja membatasi diri untuk tidak lari kesana kemari.
Sengaja membatasi hati untuk sebuah jati diri.
Hanya saja semuanya telah berbaik hati untuk pergi.
Hanya saja semua berprasangka setelah kepergian diri.
Terancam dusta.
Terancam perkara.
Aku tunduk kepada sang Esa.
Aku takhluk kepada sang Agung.
Kata semoga selalu terlontar.
Kata harap selalu mengitarinya.
Bangkalan, 06 Juni 2016