Posted by : Hery Amariansyah Wednesday, 22 March 2017

Masyarakat pada saat ini pasti tidaklah asing dengan istilah komunikasi, dengan berkomunikasi kita bisa membangun sebuah jaringan sosial yang luas dan beragam baik dengan individu satu ataupun individu lainnya. Komunikasi berperan penting dalam kehidupan sosial terlebih pada era yang serba digital. Berbagi informasi merupakan salah satu tujuan dari kita dalam berkomunikasi, masyarakat dihadapkan dengan banyak pilihan untuk berkomunikasi entah melalui media audio visual atau dengan jaringan nirkabel yang biasa disebut dengan internet.
Pilihan yang beragam inilah yang menuntut masyarakat untuk tetap bijak dalam menggunakan media komunikasi berdasarkan manfaat dan tujuannya. Ada yang menggunakan media seperti facebook, twitter, instagram dan masih banyak media lainnya untuk menjadi sarana dalam menyampaikan sebuah pesan dan tentunya dengan beragam latar belakang yang berbeda. Fungsi dari bermacam media sosial juga mempengaruhi motif penggunaannya dalam penyebaran informasi.
Bukan menjadi hal yang aneh jika satu individu memiliki lebih dari satu akun dalam suatu media sosial. Biasanya mereka membuat banyak akun untuk berbagai kepentingan, misalnya akun pribadi, bisnis, promosi dan akun-akun lainnya dengan satu orang pemilik yang sama. Media beragam, akun pun beragam hal inilah yang membuat nilai dari sebuah identitas real akan mulai pudar dan akan tergantikan oleh identitas di dunia maya. Tanpa melihat siapa pemilik akun sebenarnya kadang seseorang cenderung langsung mempercayai sebuah akun dimedia sosial layaknya mempercayai bahwa akun tersebut adalah akun yang sebenarnya.
Hal diataslah yang melatarbelakangi terjadinya sebuah fenomena yang akhir-akhir ini sedang hangat diperbincangkan. Topik hoax dan akun palsu, ya banyaknya hoax dan akun-akun palsu bertebaran di media sosial. Perkembangan hoax dan akun-akun palsu hampir tak terkendali menyebarkan berbagai informasi yang entah itu untuk sebuah informasi atau lebih dari sekedar membagikan informasi (menghasut, membujuk, menjatuhkan dan lain sebagainya) itu akan berdampak negatif bagi publik lain yang memiliki tingkat literasi rendah.
Sebagai pemilik akun di media sosial sudah seharusnya kita belajar dari pengalaman tersebut dengan menjadi pengguna media sosial yang beretika dan tetap bijak dalam menyaring informasi yang bertebaran di media sosial. Definisi untuk bertindak kreatif dalam berkomunikasi di media sosial  juga sangatlah luas, yang pada intinya kita dituntut untuk bijak dalam memilah dan memilih sebuah informasi sehingga kita tak akan mudah membagikan informasi yang belum valid kebenarannya.
Berulang kali berfikir tentang manfaat membagikan informasi yang akan kita bagikan, membuat kita belajar menahan sebuah resiko negatif untuk membagikan informasi yang salah. Ketika kita mendapat sebuah informasi sudah seharusnya kita melakukan penelaahan untuk kelayakan informasi tersebut dengan cara mencari alternatif informasi yang lain, sehingga sebelum kita membagikan sebuah informasi kita akan tahu seberapa manfaat informasi tersebut bagi publik.
Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam melakukan penyaringan informasi salah satunya  dengan cara membaca berbagai literasi yang tersedia baik online atau offline. Tentunya tanpa melupakan berbagai media yang tidak tersedia di internet. Membaca buku, koran, majalah dan referensi offline lainnya bisa menambah wawasan kita tentang bagaimana menyikapi sebuah informasi.  
Setidaknya user bisa menggunakan akunnya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi pengguna media sosial yang lain. Mengisi konten media sosial yang mendidik serta tidak rancu merupakan salah satu tindakan yang bijaksana dalam bermedia sosial. Tidak sedikit pula pengguna akun media sosial yang salah menempatkan ruang privasi dengan ruang publik. Meskipun hanya sekedar membagikan informasi tentang pribadinya sendiri itu merupakan hal yang kurang pantas ketika dibagikan dalam lingkup media sosial. Hal ini dikarenakan media sosial bukan hanya tempat keluarga atau kerabat dekat kita melainkan media sosial adalah jaringan terluas dalam bersosial (berhubungan dalam komunikasi).
Untuk itu sebaiknya kita berfikir ulang tentang bagaimana bertindak kreatif di dalam media sosial tanpa mencederai diri sendiri atau orang lain atas informasi yang tersedia dalam media sosial. Kita akan bertindak layaknya pengguna media sosial yang menghargai media sosial bukan hanya milik kita akan membuat kita berhati-hati dan memikirkan bagaimana untuk kreatif berkomunikasi dengan pengguna lain melalui media sosial.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Berlangganan Sinyal FX?

JustForex

Followers

Popular Post

- Copyright &SHIE; artorlife -Diberdayakan- Powered by Blogger - Designed by SHIE -