Posted by : Hery Amariansyah Tuesday, 5 November 2013

Di penuhi kekalutan saat sang pujangga mendapati sang putri menangis tak kala meredanya hujan yang kemarin datang kembali datang, seiring dengan bergetarnya hati sang pujangga untuk kedua kalinya, bergetar bukan dikarenakan cinta yang hinggap, melainkan harap semu yang dIa terima saat ini, banyak waktu yang dia sisakan demi sekedar mencari keprihatinan darinya, sudah lama dia tak merasakan kasih sayang sejak putri meninggalkan hati rapuh yang hanya di miliki oleh satu kebahagian yang kini telah dianggap sirna, keputus asaan menghampiri ketika dia mencoba untuk bergerak meninggalkan kenangan-kenangan yang sekarang menjadi puing kepedihan sulit rasanya meninggalkan kenangan yang pahit yang di rasa terlalu istimewah baginya, memandang dengan tatap kosong yang saat ini dia mliki, bukan berarti dia tak mau mendapatkan kecocokan hati dari wanita lain, melainkan dia hanya bisa berfikir dan berharap kapan sang pujaan datang kembali untuk menghiasi hari-hari indah bersamanya.
Tiap hari dia hanya bisa berangan dan menulis kata perkata yang dirangkai indah, pedih karena terlalu berharap untuk bisa sekedar merubah cara berfikir yang kian memburuk, berharap sosok bidadari yang sejenak menghampirinya dan menyilahkan untuk sejenak melepas lelah di bahunya, kini tak satu pun keinginannya untuk menghargai apa yang dinamakan cinta, baginya cinta hanyalah bualan anak muda, toh sekarang dia mulai merasa bukan sekedar muda melainkan dia juga harus dewasa, menghadapi segala urusan yang rumit, tak meremehkan masalah yang kecil, masa-masa indah yang dia kenang terhapus, setelah dia menemukan sosok pengganti yang menurutnya lebih baik dari apa yang dia kenang selama ini.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Berlangganan Sinyal FX?

JustForex

Followers

Popular Post

- Copyright &SHIE; artorlife -Diberdayakan- Powered by Blogger - Designed by SHIE -