Posted by : Hery Amariansyah Saturday, 25 January 2014

Berjalan memutar hingga berbalik di titik temu pertama, ini adalah hal yang sangat menjemukan dimana ? siapa? Dan apa? Pertanyaan yang sering kali kudengar, coba semua kau tanyakan pada dirimu yang sedang kosong, apakah kau mampu menjawab pertanyaan yang membosankan itu, aku pun sudah bosan dengan massa drama yang tidak sengaja ku buat sendiri untuk sekedar mengikuti perputaran arus dunia labilitas remaja, dulu ku temui dia dalam keadaan sederhana hingga pernah ku temui dia begitu megah dengan muka-muka tak sing disampingnya, terlintas dibenakku bahwa dia tak akan bisa untuk diamati dari jarak sejauh ini, tapi ternyata waktu berbicara lain, waktu mempertemukan ku  singkat dengan  dia, waktu itu aku tak lagi tahu siapa diriku sebenarnya karena aku terlalu jauh melangkahkan kaki pada dusta.
ya tepat aku mendustai  diri sendiri hanya untuk menutupi kekuranganku, tetap pada keelokanya yang dulu ku temui dia sedang bersama dengan belalang liar diantara liar rerumputan, tampak sedikit sombong dengan gelepar sayap cantik berwarna jingga, berlari kesana-kesini tanpa peduli bahwa aku ada disini, melihat matanya sayu mulai berbinar menikmati pagi itu bersama belalang, bersandar dibawah pohon rindang dan mulai bercanda dengan candu terdengar riang, dalam hati aku mengecap kata pertamamu untuk yang terakhir “aku pasti kembali”, kata-katamu hanya bermakna kias hingga kusadari berakhir dengan bias kepalsuan, saat senja nikmat menghadang waktu yang akan berlalu, lihatlah dirimu tak tahukah aku sudah  terbuai dengan bayang kesemuan yang sengaja kau ciptakan aku hanya berpacu dalam gelapku untuk mengejar angan saat bersama baris benang merah yang sengaja menjadi scenario kecil untukmu bersenang, sekarang belalang liar bersanding denganmu dan tak ada lagi ku mengerti kenapa kau pernah ucapkan “aku pasti kembali” kala itu, sejenak kusadari kau tak kunjung bosan dengan belalang liar, hingga kau ucap lagi kata itu pada belalang liar, “kapan kau kembali” sampai tua nanti aku tak berharap kau akan kembali, tersadar ku tahu kau sekarang pun hanya bermain dengan belalang liar, hingga kau bosan dan pergi meninggalkannya dalam keadaan mengenaskan dengan kata itu, binatang jalang indah tampak diluar busuk didalam hanya dusta untuk ku belajar mendustai sebuah kenangan dusta untukku berdusta pada anak cucumu kelak. Kau akan tetap indah dimata setiap kilas pandang pemuas dusta. terakhir ku sapa dimana? siapa? dan apa? Jawab pelan tak ada lagi kau katakan “aku pasti kembali”.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Berlangganan Sinyal FX?

JustForex

Followers

Popular Post

- Copyright &SHIE; artorlife -Diberdayakan- Powered by Blogger - Designed by SHIE -