- Back to Home »
- catatan kusam , Catatan Menikung , puisi »
- Miring Tersingkir
Posted by : Hery Amariansyah
Wednesday, 29 January 2014
Miring kemudian
condong
sedikit minyak agar tidak gosong
banyak panci kosong
bolong melompong
sembari duduk kembali condong
raut muka bersua tak lagi kempong
melirik mata kini bergeronjong
lupa akan lalu telah kosong
bola-bola liar bergelonggong
Nampak sebuah gurat sombong
usap wajah sedikit kinclong
goyangkan, lepaskan panci ompong
kusam berkeringat bubuk padi
setebal lima centi diatas pipi
mata memerah banyak menari
bibir bergumam ikut bernyanyi
sedikit minyak agar tidak gosong
banyak panci kosong
bolong melompong
sembari duduk kembali condong
raut muka bersua tak lagi kempong
melirik mata kini bergeronjong
lupa akan lalu telah kosong
bola-bola liar bergelonggong
Nampak sebuah gurat sombong
usap wajah sedikit kinclong
goyangkan, lepaskan panci ompong
kusam berkeringat bubuk padi
setebal lima centi diatas pipi
mata memerah banyak menari
bibir bergumam ikut bernyanyi
lihatlah esok ku kecapi
bait puisi yang kau bagi
sembari bersiap merayu janji
kupaslah salak berduri
menggantung rantai besi
terlihat canggung tegak berdiri
hanya sanggup mengerti
wajah kusam berbedak duri
kemarin tertawa, sekarang luka
menepi lalu meredup lara
tak lagi duka dibawa
kusam kini hilang binasa
semilir angin menggugah rasa
doanya menghantar sirna
berjalan tak sesuai arah mata
tertutup sudah tak biasa
hanya dahaga penyembuh lara
hingga dusta menutup dosa
esok, senja, malam menyapa
tak lagi doa mengupas tawa