- Back to Home »
- catatan kusam »
- melawan bosan menulis
Posted by : Hery Amariansyah
Thursday, 23 January 2014
Berkaca pada bayangan yang nampak hanya
siluet datar, saat tak ada lagi yang bisa di percaya untuk mengumbar rasa jemu,
hanya berbincang dengan bayangan diri, hitam hanya itu yang mampu ia jawab,
suara-suara gusar lambat laun mengundang hati yang mulai bimbang dalam rasa
bosan, aroma asap tiap kali turut mengundang keruh titik pikir untuk selalu
meruncing pada masalah yang membuat jemu berfikir, rasanya malas jika hanya
melakukan kebosanan beruntun membuatku segera bergerak menuju titik tumpul bayang
penyemangat, aku pernah sesekali menulis apa yang tak ingin ku tulis, rasa
berat hingga tak lagi terasa kenikmatan untuk sekedar menulis,kutinggalkan
tulisan sebelum dia terselesaikan, hal yang pertama hadir saat aku
sibuk-sibuknya menulis hanya tentang bayang penyemangat, iming-iming sebuah
pemikiran lalu berdampak terlalu melebar hingga pemikiran pun akhirnya jenuh
dengan yang itu-itu saja, lama aku tak menghiraukan saat semua terlihat usang lembar
perlembar bait yang kutulis dengan tinta merah, hanya menambah kegusaran yang
kian berputar, aku seperti terjebak dalam siklus berulang, dimana saat ini
terasa hanya kejenuhan akan kebiasaan,
kucari apa sekiranya yang membuatku merasakan nikmatnya menulis, pelan-pelan
ku telusuri jejak sejarah dimana dulu aku pernah merasakan puncak untuk
menggiati menulis, sadarku saat semua kembali tenang otakku semakin ringan
dengan titik cerah sebuah jawaban.
Hal pertama ketika aku menulis yang
kulakukan adalah bertanya pada diri hingga yakin, apa kau sanggup menulis
hingga tulisan itu selesai? Lalu, apa yang akan kau bagikan dengan tulisanmu
itu?, mengapa kau menulis, dan tata niatmu dengan baik ketika menulis. Sama saat
ku bosan menulis ketika itu hanya ada sedikit niat untuk menulis dan hasilnya
semakin banyaknya kumpulan tulisan yang tidak terselesaikan semakin hari
semakin bosan untuk melanjutkannya. Jadi untuk selanjutnya shie kau harus menata “NIAT” untuk menulis sampai selesai, agar tulisanmu
tak menjadi tumpukan usang tersimpan rapi dilayar desktop lappymu.
Dan ingat juga dengan semboyanmu
dalam menulis “aku menulis, maka aku ada” semangat shie.