- Back to Home »
- puisi »
- Citra Manismu
Posted by : Hery Amariansyah
Tuesday, 17 June 2014
Wahai kau panutan bagi kalangan babi rusa.
Bukankah kau harus jadi panutan.
Panutan belum tentu baik, bukan?
Sekiranya kau juga sebagian sumber dari ilmu.
Sekiranya kau patut untuk dianut.
Kau bukan dewa yang saat ini kekal.
Kau hanya manusia biasa yang lalai.
Lupa kau saat kau berdoa.
Apakah lupa kau saat meminta.
Sama halnya dengan penganutmu.
Dia sudah lupa berdoa karena apa?
Dia sudah lupa meminta untuk apa?
Bukankah kezaliman ini akan semakin zalim.
Bukan lagi naluri, Semua sudah hilang bersama nyali.
Pendidikan bukan mengajarkan tentang pembodohan.
Pendidikan bukan hanya mengejarkan asusila.
Apa kau lupa, makna.
Makna dari norma.
Makna dari semua yang kaulakukan itu dusta.
Bukankah kau harus jadi panutan.
Panutan belum tentu baik, bukan?
Sekiranya kau juga sebagian sumber dari ilmu.
Sekiranya kau patut untuk dianut.
Kau bukan dewa yang saat ini kekal.
Kau hanya manusia biasa yang lalai.
Lupa kau saat kau berdoa.
Apakah lupa kau saat meminta.
Sama halnya dengan penganutmu.
Dia sudah lupa berdoa karena apa?
Dia sudah lupa meminta untuk apa?
Bukankah kezaliman ini akan semakin zalim.
Bukan lagi naluri, Semua sudah hilang bersama nyali.
Pendidikan bukan mengajarkan tentang pembodohan.
Pendidikan bukan hanya mengejarkan asusila.
Apa kau lupa, makna.
Makna dari norma.
Makna dari semua yang kaulakukan itu dusta.
Bnagkalan, 18 Juni 2014