- Back to Home »
- puisi »
- Tulus Mampus Membias
Posted by : Hery Amariansyah
Thursday, 15 May 2014
Lelah berwarna, Lelah itu ibarat kata sesal
Begitu sesal, saat semua menjadi bebal
Tak kunjung usai ironi-ironi melantun
Melantunkan kata, bermakna kias namun itu pasti
Suatu kepastian yang benar-benar semu
Kusam kurasakan derap benderang hati
Dirasa semua sudah pasti
Tapi ternyata semua hanya bias tanpa arti
Kulumat dalam histori, hirarki, hingga naluri
Semua tenggelam dengan bias arti
Berkilat-kilat cahaya mengurangi beban diri
Kembali tak sadarkan diri
Kembali koreksi diri
Kembali pula semua bersama bias arti
Ku bias, kau bias, semua bias
Tak adakah yang tak bias
Kembali semua memakan rakus
Semu tulus, sekarang dia pun mampus
Begitu sesal, saat semua menjadi bebal
Tak kunjung usai ironi-ironi melantun
Melantunkan kata, bermakna kias namun itu pasti
Suatu kepastian yang benar-benar semu
Kusam kurasakan derap benderang hati
Dirasa semua sudah pasti
Tapi ternyata semua hanya bias tanpa arti
Kulumat dalam histori, hirarki, hingga naluri
Semua tenggelam dengan bias arti
Berkilat-kilat cahaya mengurangi beban diri
Kembali tak sadarkan diri
Kembali koreksi diri
Kembali pula semua bersama bias arti
Ku bias, kau bias, semua bias
Tak adakah yang tak bias
Kembali semua memakan rakus
Semu tulus, sekarang dia pun mampus
Madura, 16 Mei 2014