Posted by : Hery Amariansyah Thursday 12 June 2014

http://perpus.upstegal.ac.id/v4/images/foto_koleksi/5132010.pngBuku Maskulin dan Feminin karya Save M. Dagun ini merupakan buku yang diterbitkan oleh PT. RINEKA CIPTA di Jakarta pada tahun 1992 dengan ISBN. 979-518-266-8. Karya ini merupakan olahan dari berbagai buku diantaranya : Men and Women, How Diferent are They dari John Nicholson karya ini merupakan suatu gaya baru untuk mengolah sudut pandang tentang pria-wanita. Semua mitos-mitos tentang pandangan pria-wanita lama mengenai peranan gender digugat dengan hadirnya pemikiran-pemikiran baru.
Dalam  buku ini menjelaskan mengenai teka-teki kehidupan pria dan wanita yang belum semua terungkap. Seperti banyaknnya pertanyaan yang meragukan mengapa manusia hanya tercipta dua jenis kelamin pria-wanita saja? Mengapa pria-wanita diciptakan dalam perbedaan? Banyak hal yang merupakan serangkaian pertanyaan yang menyusun buku ini. Salah satunya hal-hal yang meragukan  adanya perbedaan pria-wanita itu sendiri.

Buku ini menjelaskan dari mulai awal mengenai perbedaan siapakah sebenarnya pria dan wanita dengan menyuguhkan pandangan pandangan mengenai keterkaitan masalah peran pria-wanita dalam sudut pandang Biologis, kebudayaan, psikoanalisa. Dalam sudut pandang ini terlihat jelas mengenai perbedaan antara pria dan wanita yang dikaitkan dengan berbagai teori biologis, kebudayaan, dan psikoanalisa. Hormone yang mempengaruhi system reproduksi pada pria dan wanita juga ikut andil dalam perbedaan pria dan wanita mengenai peranan gender yang sudah turun menurun melalui gen yang diturunkan oleh orang tuanya.
Peran jenis gender juga dipengaruhi oleh pembentukan pola fikir kebudayaan yang menganggap pria lebih dominan dari pada wanita sehingga untuk memenuhi suatu pemikiran bahwa wanita bias menyamai pria sangat sukar untuk dikembangkan. Pandangan menurut psikoanalisa juga mengidentifikasikan kecenderungan sifat kepribadian dipengaruhi oleh jenis kelaminnya.
                Dalam hal perbedaan fisik pria-wanita memiliki perbedaan yang memang dipengaruhi oleh beberapa hal. Diantaranya: Gen, hormone, kebiasaan, dan pola pemikiran dominasi pria dalam hal berkegiatan. Semua aspek termasuk organ tubuh bagian dalam yang berbeda antara jenis kelamin juga mempengaruhi pembentukan perbedaan fisik antar pria-wanita. Dalam hal kegiatan banyak yang beranggapan bahwa dominasi pria lebih kuat dari wanita banyak ditentang dengan pemikiran-pemikiran baru. Pemikiran mengenai kebiasaan yang cenderung bila dilatih sejak dini maka baik laki-laki maupun perempuan memiliki kemampuan yang sama dalam bidang kekuatan dan atletik. Dalam hal ini juga dijelaskan mengenai perbedaan pertahanan hidup yang sampai saat ini masih didominasi oleh kaum perempuan yang lebih bisa untuk hidup lebih lama dibandingkan dengan pria. Ini dikarenakan oleh kebiasaan antara pria dan wanita berbeda dalam hal penggunaan tenaga dan kebiasaan penyakit yang cenderung pria lebih sering mempunyai penyakit lebih sering dari wanita. Tidak dielakkan juga bahwa adanya perbedaan komposisi kromosom antara pria dan wanita juga mempengaruhi pola kehidupan antara keduanya.
                Perbedaan emosi pada pria-wanita juga dapat dipelajari dan diamati dari berbagai aspek. Ukuran emosi antar pria-wanita biasa diukur dengan hal yang biasanya terlihat seperti kebiasaan emosional kaum wanita pada saat ada hari yang merupakan siklus menstruasi yang banyak mempengaruhi wanita lebih emosional dari pada pria. Hal ini di gugat dengan pemikiran-pemikiran baru bahwa pria juga memiliki siklus reproduksi bulanan yang mempengaruhi siklus emosi pada pria. Banyak hal yang menentang mengenai tingkat emosional seorang wanita yang mitosnya lebih tinggi dari pada pria. Di ketahui bahwa baik wanita ataupun pria sama-sama memiliki potensi untuk memiliki tingkat emosional yang sama hal ini biasa di sebut Androgynous.
                Hingga perilaku seksual pun menjadi perdebatan dikalangan masyarakat pada umumnya. Masyarakat cenderung masih menganggap bahwa pria masih dominan dalam hal seksual. Hal ini juga mendapatkan pertentangan dari berbagai penelitian yang menunjukkan potensi wanita semakin hari semakin memperlihatkan kemajuan dalam hal seksualitas. Bahkan, hampir sama dengan tingkat seksualitas pria. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknnya wanita yang melakukan seks sebelum adanya pernikahan.
                Perbedaan pria-wanita dalam hal kecerdasan juga merupakan hal yang masih menjadi perdebatan. Mitos mengenai masyarakat yang berpandangan bahwa wanita memiliki kecerdasan di bawah pria sesungguhnya memiliki potensi untuk sama-sama memiliki tingkatan kecerdasan yang setara. Hal ini hanya di pengaruhi oleh pola fikir yang terbentuk di dalam masyarakat sehingga membentuk pola kinerja yang menganggap wanita lebih rendah dalam memiliki kecerdasan dibandingkan dengan pria.
                Jika pria-wanita memiliki peran ganda dalam lingkungan social bukan berarti pria-wanita tersebut merupakan bentuk kelainan dari gender. Hal ini sangat dimungkinkan ketika pola perilaku pria-wanita sudah di tanamkan sejak dini. Banyak masyarakat berpandangan bahwa jika dia seorang wanita maka dia harus berperan sebagai wanita begitu juga sebaliknya.
                Pada penjelasan akhir pria-wanita dalam perbedaan sikap agresif dan kekuatan memiliki potensi yang sama. Dari berbagai macam penelitian menunjukkan dalam hal ini pria-wanita memiliki potensi yang sama tinggal bagaimana penerapan pada kebiasaan untuk mengembangkan sikap agresif dan kekutanyang dimiliki oleh pria-wanita.
               

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Berlangganan Sinyal FX?

JustForex

Followers

Popular Post

- Copyright &SHIE; artorlife -Diberdayakan- Powered by Blogger - Designed by SHIE -