Posted by : Hery Amariansyah Friday 27 June 2014



Mengalir bertahap bagaikan sebuah buih yang berkumpul menjadi satu di dalam aliran sungai yang mengalir jauh. Tak pernah dipikirkan kenapa awalnya hal itu berbuih. Hanya yang terlintas sekarang buih sudah mengalir di sela-sela gelanggang sungai. Buih tercipta jauh sebelum buih meluncur deras berbarengan  dengan kumpulan buih yang lain. Lembut buih bagaikan lembut hembusan nafas surgawi. Melesak jauh menuju awang-awang terhempas lepas jatuh ke bumi menjadi titik-titik air bagai seribu gagak yang ingin segera menerkam. Lalu buih yang telah menjadi air tentu akan membasahi dataran padat dan kehidupan yang kering menyanyikan lantunan sangat nyaring. Desingan buih itu membangunkan mawar yang telah lama tidak merekah. Serta membasahi seluruh kawula yang ada di sekitar mawar bunga damai tanda cinta.

                Berangsur merekah bunga mawar menjadi semakin indah di pandang. Lebah, kumbang, serta kepik pun tergoda untuk hinggap di dahannya. Semua berkat berkah dari turunnya buih kemarin hari. Jangan pernah melupakan makna dari sebuah tragedi walau pun hanya sekedar memaknai dengan hikmat dan penuh penalaran. Bukankah semua buih berasal dari air yang berada di dataran ini. Bukankah sama saja dengan angin yang lalu-lalang mengitari bumi. Semua tetap sama pada pemaknaan mengenai asal-muasalnya. Tergantung bagaimana cara kau menilik dari berbagai sudut. Memanglah benar mawar bukan hal yang paling indah. Tapi bayangkan jika tidak ada proses air menjadi buih. Apakah mawar akan seindah pada saat ini. Jelaskan bagaimana bisa mawar berdiri dengan eloknya sehingga merekahlah kelopak bunga yang menghiasinya.

                Kekaguman hanya saat kau membau dan melihatnya. Nyatakan kekaguman hanya dari tampakan bagian muka. Tak kah enggan melihat suatu proses perjuangan buih yang pernah di angkat melalui matahari yang terlampau panas sehingga menguapkan air menjadi buih. Lalu tak kah kau lihat jika buih terlalu dingin di angkasa sehingga menggumpal menjadi serangkaian awan. Bukan kah itu proses yang indah sampa awan berubah warna menjadi kelabu kemudian turunlah dari langit butiran-butiran air yang menyerupai buih pada daun di pagi hari. Wahai kau buih kau sudah terlupakan dengan keindahan sang mawar yang sekarang tegak menyombongkan diri. Apapun yang kau lakukan semua memiliki proses. Proses yang sangat berharga, indah dan patut untuk di ilhami.

                Sebuah candu dalam memaknai hal yang sempit bukan berarti sempit dalam berfikir. Di mulai dari apa yang mendamaikan hati. Dari situlah makna yang sempit akan terjabar dengan sendirinya. Sesempit apapun makna yang di dapat bukan berarti makna tersebut benar-benar sempit. Telaah dulu sebelum memaknai suatu kejadian atau wujud apapun dari benda sebagai mana mestinya. Dalam menelaah tuntu pemikiran yang mengambil alih. Suatu pemikiran hanya bisa adil dalam menelaah ketika pemikiran pun merasakan kedamaian dalam menelaah sesuatu apa pun itu.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Berlangganan Sinyal FX?

JustForex

Followers

Popular Post

- Copyright &SHIE; artorlife -Diberdayakan- Powered by Blogger - Designed by SHIE -