- Back to Home »
- puisi »
- Kembali Mati
Posted by : Hery Amariansyah
Wednesday, 4 June 2014
Jika bisa
digantikan dengan secuil nasi aking.
Betapa
mudahnya peluh yang mengalir.
Betapa
keruhnya air yang terkilir.
Dari ujung
sana, sampai di paling tepi.
Meratap
sepasang bola mata-mata.
Terdiam menanti
sebuah kematian.
Termenung
menunggu ketidakpastian.
Wajahnya
kemarin hari pucat.
Keesokan
harinya tetap saja lungsat.
Hingga
harinya kembali mati.
Terkubur dengan
sendirinya.
Bangkalan 01 Juni 2014