Posted by : Hery Amariansyah Wednesday 4 June 2014














Jika bisa digantikan dengan sebongkah tanah liat.
Jika bisa digantikan dengan secuil nasi aking.
Betapa mudahnya peluh yang mengalir.
Betapa keruhnya air yang terkilir.
Dari ujung sana, sampai di paling tepi.
Meratap sepasang bola mata-mata.
Terdiam menanti sebuah kematian.
Termenung menunggu ketidakpastian.
Wajahnya kemarin hari pucat.
Keesokan harinya tetap saja lungsat.
Hingga harinya kembali mati.
Terkubur dengan sendirinya.
Bangkalan 01 Juni 2014


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Berlangganan Sinyal FX?

JustForex

Followers

Popular Post

- Copyright &SHIE; artorlife -Diberdayakan- Powered by Blogger - Designed by SHIE -