- Back to Home »
- puisi »
- Bicara Hati
Posted by : Hery Amariansyah
Friday, 20 June 2014
Bukan lagi biacara hati.
Dulu sekali, pernah terkoyak kuasa tirani.
Dicabik, dengan mata lapar merah padam.
Dirobek, dengan belati tajam.
Mereka semua sudah mati.
Apa kabar kau, wahai tirani.
Bukankah seharusnya kau mengayomi.
Memang segala benar kuasa.
Kuasa, membutakan segala.
Kuasa, menistakan nelangsa.
Ingat, nuranimu takkan berhenti berteriak.
Hai kau pengumpat.
Memecah gendang hati.
Hingga suara tak lagi menjadi nadi.
Karena mati dibunuh tirani.
Dulu sekali, pernah terkoyak kuasa tirani.
Dicabik, dengan mata lapar merah padam.
Dirobek, dengan belati tajam.
Mereka semua sudah mati.
Apa kabar kau, wahai tirani.
Bukankah seharusnya kau mengayomi.
Memang segala benar kuasa.
Kuasa, membutakan segala.
Kuasa, menistakan nelangsa.
Ingat, nuranimu takkan berhenti berteriak.
Hai kau pengumpat.
Memecah gendang hati.
Hingga suara tak lagi menjadi nadi.
Karena mati dibunuh tirani.
Bangkalan, 20 Juni 2014